Sunday, March 18, 2012

Perjalanan Terlarang



Sesaat sebelum keberangkatanku, aku termenung memandangi jalan. Ia yang akan membawaku pergi ke tempatmu belum juga menampakkan diri, namun aku terus berharap, semoga dia datang lebih cepat dan aku bisa tiba sebelum fajar datang.

Dedaunan bergerak pelan, keemasan ditimpa sinar lampu. Kutatap nanar cahaya di langit kelam, tersenyum memikirkan engkau yang pasti tengah terlelap.

Suatu hari nanti, aku ingin engkau berada dekat. Aku ingin engkau menemaniku, menatapku lekat. Dan ketika itu pula, mimpiku telah terselesaikan..

..

Kumulai perjalanan hitamku dengan sunyi di sepanjang jalan. Mendung menjadi naungan, nafasmu sebagai penunjuk jalan. Dalam gelap diam-diam, tangisku mengendap.

Tujuanku tak bertanda, hanya embun sang nyanyian. Meninabobokan isakku, gema rindu di penjuru malam. Hari ini kuluruhkan sudah, memang tak seindah senandung yang kau dengar kala mentari menyapa. Namun tulus kutuliskan, semoga sampai kabar dariku..

Semoga

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search